Edan! Bocah Dua Tahun Dicincang,
JAGAD kriminal kita kembali diwarnai dengan sebuah peristiwa pembunuhan sadis. Seorang bocah laki-laki berusia dua tahun dipotong-potong bak ikan yang hendak digoreng, lalu dimasukkan ke dalam sebuah karung.
Peristiwa yang terjadi pada Jumat (14/1) ini, mengguncang ketenangan warga Desa Pangarengan, Sampang, Madura. Warga sama sekali tak menyangka kalau tiga potongan tubuh tanpa kepala yang ditemukan dalam sebuah karung beras itu adalah Dafan, bocah berusia dua tahun, putra pasangan Mat Saleh dan Juwariyah, pedagang sate yang sehari-hari berjualan di Jakarta.
Saat kejadian, Mat Saleh dan istrinya kebetulan tengah berada di kampung halamannya. Keduannya sama sekali tak menyangka kalau keberadaan mereka di kampung halaman justru berakibat fatal bago putranya itu.
Makanya tak heran, jika pasangan ini berteriak histeris begitu mengetahui putra mereka yangblucu itu telah tewas mengenaskan, terpotong-potong menjadi beberapa bagian.
Menuyusul kejadian ini, aparat kepolisian yang melakukan penyelidikan mengamankan JM, paman korban. JM ditahan karena lokasi penemuan karung berisi potongan tubuh Dafan itu berada di lingkungan rumahnya Saat ini, JM sedang menjalani pemeriksaan intensif di Polres Sampang, sedangkan potongan tubuh korban dikirim ke RS Sampang untuk keperluan otopsi.
Informasi yang diperoleh, sebelum ditemukan tewas, korban terlihat bermain-main di pekarangan rumah JM. Lantaran bocah ini tak juga kembali ke rumah, Juwariyah dan suaminya segera mencari putranya yang lucu dan menggemaskan itu. Namun, Dafan tak juga kelihatan batang hiungnya, sehingga pasangan suami istri itu memutuskan kembali ke rumah, sedangkan pencarian terhadap Dafan dilanjutkan oleh salah seorang kakak bocah itu.
Kecurigaan akhirnya mengarah kepada sebuah karung yang teronggok tak jauh dari rumah JM. Kakak korban, segera membuka karung yang ternyata berisi potongan tubuh manusia. Dalam waktu singkat, kawasan sekitar menjadi geger dan banyak warga berdatangan untuk menonton. Setelah diperiksa, meski potongan tubuh itu tidak memiliki kepala, warga meyakini kalau korbannya adalah Dafan.
Kejadian ini sontak membuat Juwariyah dan Mat Saleh syok berat. Keduanya tak kuat melihat anaknya tewas dengan cara yang tidak wajar. "Keluarga nampak syok mas. Warga banyak yang datang, terutama di lokasi saat korban dimutilasi. Memang banyak darah, terutama di sebuah kayu balok yang diduga dijadikan alas untuk memotong tubuh korban," kata Didin, warga setempat.
Kasat Intelkam Polres Sampang, AKP Ipal Faruq, membenarkan, adanya kejadian itu. Menurutnya, pihaknya masih mendalami kasus mutilasi ini. "Kami sudah membawa JM, paman korban yang diduga sebagai pelaku. Sementara jenazah korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi," ujarnya.
Ketika ditanya apa yang memicu kejadian sadis itu, Ipal mengaku belum tahu karena masih melakukan penyelidikan dan memeriksa paman korban.
Sekadar membalikkan catatan, peristiwa serupa sempat menggegerkan warga Jakarta setahun lalu. Saat itu, empat potong tubuh manusia dan diperkirakan masih anak-anak, ditemukan dalam sebuah kardus air mineral di Jalan Bekasi Raya KM 27 RT 10/03 Kelurahan Ujungmenteng, Cakung, Jakarta Timur. Hasil pemeriksaan, korban diduga disodomi sebelum dibunuh dengan cara sadis.
Belakangan diketahui bahwa pelaku pembunuhan sadis itu adalah Babeh, pedagang asongan.
Panik sesaat
Menurut psikolog Reza Indragiri, dalam kasus pembunuhan seperti ini, biasanya pelaku mengalami kelainan jiwa. Namun, bila pelaku tidak mengalami gejala seperti itu tetapi tiba-tiba melakukan mutilasi, kuat dugaan si pelaku mengalami apa yang disebutkan dengan panic disorder.
Artinya, kata dia, tindakan pembunuhan itu dilakukan karena kepanikan sesaat dan si pelaku tidak terampil menenangkan seorang anak kecil yang sedang rewel. Dia lalu memilih jalan pintas.
JAGAD kriminal kita kembali diwarnai dengan sebuah peristiwa pembunuhan sadis. Seorang bocah laki-laki berusia dua tahun dipotong-potong bak ikan yang hendak digoreng, lalu dimasukkan ke dalam sebuah karung.
Peristiwa yang terjadi pada Jumat (14/1) ini, mengguncang ketenangan warga Desa Pangarengan, Sampang, Madura. Warga sama sekali tak menyangka kalau tiga potongan tubuh tanpa kepala yang ditemukan dalam sebuah karung beras itu adalah Dafan, bocah berusia dua tahun, putra pasangan Mat Saleh dan Juwariyah, pedagang sate yang sehari-hari berjualan di Jakarta.
Saat kejadian, Mat Saleh dan istrinya kebetulan tengah berada di kampung halamannya. Keduannya sama sekali tak menyangka kalau keberadaan mereka di kampung halaman justru berakibat fatal bago putranya itu.
Makanya tak heran, jika pasangan ini berteriak histeris begitu mengetahui putra mereka yangblucu itu telah tewas mengenaskan, terpotong-potong menjadi beberapa bagian.
Menuyusul kejadian ini, aparat kepolisian yang melakukan penyelidikan mengamankan JM, paman korban. JM ditahan karena lokasi penemuan karung berisi potongan tubuh Dafan itu berada di lingkungan rumahnya Saat ini, JM sedang menjalani pemeriksaan intensif di Polres Sampang, sedangkan potongan tubuh korban dikirim ke RS Sampang untuk keperluan otopsi.
Informasi yang diperoleh, sebelum ditemukan tewas, korban terlihat bermain-main di pekarangan rumah JM. Lantaran bocah ini tak juga kembali ke rumah, Juwariyah dan suaminya segera mencari putranya yang lucu dan menggemaskan itu. Namun, Dafan tak juga kelihatan batang hiungnya, sehingga pasangan suami istri itu memutuskan kembali ke rumah, sedangkan pencarian terhadap Dafan dilanjutkan oleh salah seorang kakak bocah itu.
Kecurigaan akhirnya mengarah kepada sebuah karung yang teronggok tak jauh dari rumah JM. Kakak korban, segera membuka karung yang ternyata berisi potongan tubuh manusia. Dalam waktu singkat, kawasan sekitar menjadi geger dan banyak warga berdatangan untuk menonton. Setelah diperiksa, meski potongan tubuh itu tidak memiliki kepala, warga meyakini kalau korbannya adalah Dafan.
Kejadian ini sontak membuat Juwariyah dan Mat Saleh syok berat. Keduanya tak kuat melihat anaknya tewas dengan cara yang tidak wajar. "Keluarga nampak syok mas. Warga banyak yang datang, terutama di lokasi saat korban dimutilasi. Memang banyak darah, terutama di sebuah kayu balok yang diduga dijadikan alas untuk memotong tubuh korban," kata Didin, warga setempat.
Kasat Intelkam Polres Sampang, AKP Ipal Faruq, membenarkan, adanya kejadian itu. Menurutnya, pihaknya masih mendalami kasus mutilasi ini. "Kami sudah membawa JM, paman korban yang diduga sebagai pelaku. Sementara jenazah korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi," ujarnya.
Ketika ditanya apa yang memicu kejadian sadis itu, Ipal mengaku belum tahu karena masih melakukan penyelidikan dan memeriksa paman korban.
Sekadar membalikkan catatan, peristiwa serupa sempat menggegerkan warga Jakarta setahun lalu. Saat itu, empat potong tubuh manusia dan diperkirakan masih anak-anak, ditemukan dalam sebuah kardus air mineral di Jalan Bekasi Raya KM 27 RT 10/03 Kelurahan Ujungmenteng, Cakung, Jakarta Timur. Hasil pemeriksaan, korban diduga disodomi sebelum dibunuh dengan cara sadis.
Belakangan diketahui bahwa pelaku pembunuhan sadis itu adalah Babeh, pedagang asongan.
Panik sesaat
Menurut psikolog Reza Indragiri, dalam kasus pembunuhan seperti ini, biasanya pelaku mengalami kelainan jiwa. Namun, bila pelaku tidak mengalami gejala seperti itu tetapi tiba-tiba melakukan mutilasi, kuat dugaan si pelaku mengalami apa yang disebutkan dengan panic disorder.
Artinya, kata dia, tindakan pembunuhan itu dilakukan karena kepanikan sesaat dan si pelaku tidak terampil menenangkan seorang anak kecil yang sedang rewel. Dia lalu memilih jalan pintas.